MAKALAH
AVERTEBRATA
Oleh
kelompok 3:
1. Alimul Hakim(11221002)
2. Atik Novianti(1122100)
3. Bubin Florayu(1122100)
4. Endang Pangastuti(1122100)
5. Khoirul Mukminin(11221030)
6. Khoirunnisa.M.(11221031)
7. Liza Handini(11221033)
Dosen Pembimbing:Syarifah,M.Kes
TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG
2012
Avertebrata
Invertebrata
atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de
Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata
mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves,
dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi,
dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota
kingdom Animalia.
Lamarck
membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga) dan Vermes
(cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30
sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih
hingga organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan
arthropoda.
Ada 8 filum dalam klafisikasi avertebrata yaitu:
Ada 8 filum dalam klafisikasi avertebrata yaitu:
- Annelida
- Arthropoda
- Coelenterata
- Echinodermata
- Mollusca
- Nemathelminthes
- Platyhelminthes
- Porifera
Penelitian
lebih lanjut dalam bidang taksonomi menunjukkan bahwa banyak hewan invertebrata
yang berkerabat lebih dekat dengan vertebrata daripada dengan sesama
invertebrata.
1.Annelida
Annelida (dalam bahasa latin,
annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh
bersegmen.
Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.
Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.
·
Ciri tubuh
Ciri tubuh annelida meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ciri tubuh annelida meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
·
Ukuran dan bentuk tubuh
Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin.
Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin.
·
Struktur dan fungsi tubuh
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa.
Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya.
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa.
Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya.
·
Cara hidup dan habitat
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri.
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri.
·
Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
·
Klasifikasi
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
Ø Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani,
poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.Tubuh
Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena,
dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Ø
Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani,
oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut
sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya
yang bersegmen.Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing
tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus
terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing
tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing ini memakan oarganisme hidup
yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat
menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.Manfaat lain dari cacing ini
adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein
tinggi bagi hewan ternak.
Ø
Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang
jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan
ujung anterior dan posterior yang meruncing.
Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan
dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya.
Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di
laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk
simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui
orang adalah Arthropoda. Arthropoda memiliki beberapa karakteristik yang
membedakan dengan filum yang lain yaitu : Tubuh bersegmen; segmen biasanya bersatu
menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan
(Asal penamaan Arthropoda), simetri bilateral, eksoskeleton berkitin; secara
berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari
seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh
darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju kanal
alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh; sebuah rongga
darah atau hemosol dan selom tereduksi, sistem syaraf terdiri atas sebuah
ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang
penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali
syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya
oleh tubulus malphigi; tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material
hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea
dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
·
Empat dari lima bagian (yang hidup
hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta
spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian.
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara,
serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
·
Hampir dari 90% dari seluruh jenis
hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat
dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
·
Arthropoda dalam dunia hewan
merupakan filum yang terbesar di dunia. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000
spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan
yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan
praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin
satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di
pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan
kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel.
Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung
terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada
annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali.
Arthropoda memiliki lima kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas
Diplopoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida, dan kelas Insecta.
COELENTERATA CIRI Coelenterata berasal dari kata KOILOS =
rongga tubuh atau selom dan ENTERON = usus. Jadi COELENTERON artinya rongga
yang berfungsi sebagai usus. Coelenterata hidupnya di perairan laut maupun air
tawar, contoh hydra.
CIRI-CIRI COELENTERATA
Hewan bersel banyak (multiseluler)
Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea)
Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok (medusa)
Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia
Sistem saraf difus (baur)
Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase medusa
CIRI-CIRI COELENTERATA
Hewan bersel banyak (multiseluler)
Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea)
Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok (medusa)
Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia
Sistem saraf difus (baur)
Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase medusa
·
TIPE COELENTERATA
POLIP
Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang memben-tuk koloni. Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas. Tubuh atas membesar, di alamnya terdapat rongga gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus. Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa. Polip merupakan fase vegetatif pada coelenterata
2. MEDUSA Fase medusa merupakan fase generatif (seksual), dimana pada fase ini mengha-silkan sel telur dan sel sperma. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas di perairan. Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang melambai-lambai. Kita biasa menamakannya dengan ubur-ubur
POLIP
Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang memben-tuk koloni. Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas. Tubuh atas membesar, di alamnya terdapat rongga gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus. Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa. Polip merupakan fase vegetatif pada coelenterata
2. MEDUSA Fase medusa merupakan fase generatif (seksual), dimana pada fase ini mengha-silkan sel telur dan sel sperma. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas di perairan. Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang melambai-lambai. Kita biasa menamakannya dengan ubur-ubur
·
CARA PEROLEH MAKANAN
Coelenterata hidup di perairan yang
jernih yang mengandung partikel-pertikel organik, plankton atau hewan-hewan
kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel
dan menge-nai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan
lemas lalu tentakel membawanya ke mulut. Di bawah mulut terdapat kerong-kongan
pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler
(luar sel). Sel-sel endoderma menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan
akan dimuntahkan melalui mulut.
·
REPRODUKSI COELENTERATA
Ada 2 cara perkembangbiakan, yaitu : aseksual (vegetatif)
dan seksual (generatif) 1. ASEKSUAL (VEGETATIF) Dilakukan dengan membentuk
kuncup pada kaki pada fase polip. Makin lama makin besar, lalu membentuk
tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat
kuncup baru. Semakin banyak lalu menjadi koloni 2. SEKSUAL (GENERATIF)
Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada
fase medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki.
Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi
akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva.
Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di
dasar perairan.
·
KLASIFIKASI COELENTERATA
Coelenterata dibedakan menjadi 4
kelas, yaitu : Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa dan Ctenophora
HYDROZOA
Hydrozoa berasal dari kata hydra , artinya hewan yang bentuknya seperti ular. Umumnya hidup soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa. Contoh : Hydra, Obelia dan Physalia. Hydra hidup di air tawar secara soliter. Makanannya jentik-jentik nyamuk. Bereproduksi secara aseksual dan seksual. Obelia hidup di air laut secara koloni. Sebagian besar waktu hidupnya sebagai koloni polip. Bagian polip yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant , sedang fase seksual (medusa) disebut gonangium.
HYDROZOA
Hydrozoa berasal dari kata hydra , artinya hewan yang bentuknya seperti ular. Umumnya hidup soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa. Contoh : Hydra, Obelia dan Physalia. Hydra hidup di air tawar secara soliter. Makanannya jentik-jentik nyamuk. Bereproduksi secara aseksual dan seksual. Obelia hidup di air laut secara koloni. Sebagian besar waktu hidupnya sebagai koloni polip. Bagian polip yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant , sedang fase seksual (medusa) disebut gonangium.
SCYPHOZOA
Berasal dari kata scyphos = mangkok
Memiliki bentuk dominan medusa. Polip bagian atas akan membentuk medusa lalu lepas melayang di air. Medusa akan melakukan kawin dan membentuk planula sebagai calon polip. Contoh : Aurelia aurita (ubur-ubur)
Berasal dari kata scyphos = mangkok
Memiliki bentuk dominan medusa. Polip bagian atas akan membentuk medusa lalu lepas melayang di air. Medusa akan melakukan kawin dan membentuk planula sebagai calon polip. Contoh : Aurelia aurita (ubur-ubur)
ANTHOZOA
Berasal dari kata anthos = bunga. Hidup di laut bentuk polip, tidak punya fase medusa. Polip bereproduksi secara aseksual dengan tunas, pembelahan dan fragmentasi. Reproduksi seksual dengan fertilisasi yang menghasilkan zigot lalu menjadi planula. Contoh : Anemon laut : Metridium marginatum, Utricina crasicaris. Karang laut : Astrangia denae, Tubiphora musica.
Berasal dari kata anthos = bunga. Hidup di laut bentuk polip, tidak punya fase medusa. Polip bereproduksi secara aseksual dengan tunas, pembelahan dan fragmentasi. Reproduksi seksual dengan fertilisasi yang menghasilkan zigot lalu menjadi planula. Contoh : Anemon laut : Metridium marginatum, Utricina crasicaris. Karang laut : Astrangia denae, Tubiphora musica.
CTENOPHORA
Beberapa zoolog menganggap ctenophora merupakan filum tersendiri. Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak mempunyai nematoksis dan tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap mangsa.
Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
1). Cydippida , tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk. Contoh : Mertensia
2). Cobata , tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping oval, contoh : Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
3). Cestida , tubuh seperti pita, contoh : Cestum dan Velamen
4). Platyctenida , tubuh pipih, contoh : Ctenoplana dan Coeloplana
Subkelas muda (tak punya tentakel), berupa ordo Beroida , tubuh kerucut atau silinder. Contoh : Beroe
Beberapa zoolog menganggap ctenophora merupakan filum tersendiri. Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak mempunyai nematoksis dan tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap mangsa.
Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
1). Cydippida , tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk. Contoh : Mertensia
2). Cobata , tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping oval, contoh : Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
3). Cestida , tubuh seperti pita, contoh : Cestum dan Velamen
4). Platyctenida , tubuh pipih, contoh : Ctenoplana dan Coeloplana
Subkelas muda (tak punya tentakel), berupa ordo Beroida , tubuh kerucut atau silinder. Contoh : Beroe
·
PERANAN COELENTERATA
Sebagai bahan makanan, contoh : ubur-ubur
Anemon laut/mawar laut sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut.
Terumbu karang yang bagus dan eksotik bisa menarik wisatawan berkunjung untuk wisata laut dengan menyelam, contoh : Taman Laut Bunaken
Terumbu karang juga berfungsi sebagai tempat berkembang biak ikan-ikan laut dan tempat berlindung satwa laut lainnya
Sebagai bahan makanan, contoh : ubur-ubur
Anemon laut/mawar laut sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut.
Terumbu karang yang bagus dan eksotik bisa menarik wisatawan berkunjung untuk wisata laut dengan menyelam, contoh : Taman Laut Bunaken
Terumbu karang juga berfungsi sebagai tempat berkembang biak ikan-ikan laut dan tempat berlindung satwa laut lainnya
Filum
Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum
hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok
hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode
Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000
spesies yang sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea
dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup
Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
·
Bentuk hewan yang sudah punah dapat
diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan
beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan
Eocrinoidea seperti Gogia.
·
Echinodermata adalah filum hewan
terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat.
Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki
simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun
terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat
dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya
berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan
keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
·
Banyak
di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama
ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung
laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama
di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya
mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain
dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara
berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di
perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori
yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk
ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang
menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu
spesies karang dengan yang lain.
·
Echinodermata mempunyai kemampuan
untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut.
Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan
organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ
tubuh yang hilang akan tumbuh kembali
Moluska (filum Mollusca, dari bahasa
Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh
lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang,
seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan
kerabatnya.
Moluska merupakan filum terbesar
kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan
ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di
laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan
yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita. Moluska
dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).
·
Ciri tubuh
Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri
dari “kaki” muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya.
Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor
substrat, atau melakukan pergerakan.
·
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya,
siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.
Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang
panjangnya lebih dari 18m.
·
Strukur dan fungsi tubuh
Tubuh
hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.Sistem
saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut
saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut,
esofagus, lambung, usus, dan anus. Anatomi moluska relatif mirip dengan
vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan
moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula
dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang
berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat
yang kuat.
6.Nemathelminthes
Nemathelminthes (dalam bahasa
yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing gilig karan
tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.Berbeda dengan
Platyhelminthes yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah
memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.Oleh karena memiliki
rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.
·
Ciri tubuh
Ciri tubuh Nemathelminthes meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ciri tubuh Nemathelminthes meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
·
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Nemathelminthes umunya mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter.Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
Ukuran tubuh Nemathelminthes umunya mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter.Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
·
Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri.Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas.Kutikula berfungsi untuk melindungi dari dari enzim pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan keseluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh.Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri.Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas.Kutikula berfungsi untuk melindungi dari dari enzim pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan keseluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh.Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.
·
Cara hidup dan habitat
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia,
hewan, dan tumbuhan.Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai
sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan
dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di
dasar perairan tawar atau laut.Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.
·
Reproduksi
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.Fertilisasi terjadi secara internal.Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.Fertilisasi terjadi secara internal.Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
·
Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.Pada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia.
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.Pada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia.
Ascaris
lumbricoides (cacing perut)
Cacing
ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.Ascaris
lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda,
bukan hemafrodit.Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara
seksual.Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang
menyembul dari anus disebut spikula.Spikula berfungsi untuk membuka pori
kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak.Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan tau minuman yang tercemar telur ascaris.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak.Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan tau minuman yang tercemar telur ascaris.
Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Cacing
ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm.
Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan
penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu.Infeksi cacing kremi tidak
memerlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang
terkontaminasi telur cacing ini.
Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah ( elefantiasis ), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah ( elefantiasis ), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot.Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot.Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
7.Platyhelminthes
Platyhelminthes
adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing
pipih kecuali Nemertinea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes,
yang telah dipisahkan.
·
Ciri-ciri
Tubuh
pipih dosoventral dan tidak berbuku-buku. Umumnya, golongan cacing pipih hidup
di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain.
Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya.Beberapa contoh Platyhelminthes
adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2-3 cm),
Bipalium yang hidup di balik lumut lembab (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis
sinensis, cacing hati, dan cacing pita.
·
Struktur dan fungsi tubuh
Platyhelminthes
merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3
lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Namun,
mesoderma cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga sel-selnya tetap
seragam dan tidak membentuk sel khusus.
·
Sistem pencernaan
Sistem
pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan
tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari
mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus
yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna
makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Selain itu, cacing
pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki
anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan
melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari
tubuhnya melalui proses difusi.
·
Sistem syaraf
Ada
beberapa macam sistem syaraf pada cacing pipih:
Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.
Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi
Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.
Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi
·
Indera
Beberapa
jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata
yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya
berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing
pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa
spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista
(pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran
sungai). Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia.
Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api. Lubang
pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah
sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara
difusi melalui dinding sel.
·
Reproduksi
Cacing
pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara
seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini tergolong hermafrodit
·
Klasifikasi
Platyhelminthes
dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu getar),
Trematoda (cacing hisap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita).
Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata. Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer
Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.
Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis, dan Schistosoma.
Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata. Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer
·
Penyakit yang disebabkan
Platyhelminthes
Schistosoma
mansoni, penyebab Schistosoma pada manusia. Beberapa spesies Platyhelminthes
dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan. Salah satu diantaranya
adalah genus Schistosoma yang dapat menyebabkan skistosomiasis, penyakit
parasit yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia.Apabila cacing
tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan
organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia. Kerusakan
tersebut disebabkan perkembanganbiakan cacing Schistosoma di dalam tubuh hingga
menyebabkan reaksi imunitas. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit endemik
di Indonesia. Contoh lainnya adalah Clonorchis sinensis yang menyebabkan
infeksi cacing hati pada manusia dan hewan mamalia lainnya. Spesies ini dapat
menghisap darah manusia. Pada hewan, infeksi cacing pipih juga dapat ditemukan,
misalnya Scutariella didactyla yang menyerang udang jenis Trogocaris dengan
cara menghisap cairan tubuh udang tersebut.
8.PORIFERA
Porifera dalam bahasa latin , porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana.Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa tau spons sehinggaporifera disebut juga sebagai hewan spons.
Porifera dalam bahasa latin , porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana.Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa tau spons sehinggaporifera disebut juga sebagai hewan spons.
·
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk
Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras,
sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2 meter.
Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.
Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan.
Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium).Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat,
dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.
Struktur dan fungsi tubuh
Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk
Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras,
sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2 meter.
Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.
Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan.
Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium).Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat,
dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.
Struktur dan fungsi tubuh